Pernahkah kalian mendengar istilah “teknik menggoreng dengan minyak banyak”? Pasti sudah, ya? Teknik ini juga dikenal dengan sebutan “deep frying”. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas teknik penggorengan ini secara lebih mendalam.
Deep frying adalah proses menggoreng makanan dengan menggunakan minyak yang sangat banyak. Minyak ini harus benar-benar menutupi makanan yang digoreng. Proses ini dilakukan pada suhu yang tinggi, sekitar 175-190 derajat Celcius. Teknik ini bisa digunakan untuk menggoreng berbagai macam makanan, mulai dari ayam goreng, ikan goreng, hingga kentang goreng.
Hasil gorengan dari teknik ini biasanya akan lebih renyah di luar dan lembut di dalam. Deep frying juga bisa membuat makanan menjadi lebih cepat matang. Namun, perlu diingat bahwa teknik ini juga bisa membuat makanan menjadi lebih berminyak. Jadi, jangan lupa untuk meniriskan minyak goreng dengan baik setelah makanan matang.
Daftar Isi
- 1. Memasak dengan Minyak Melimpah: Teknik Menggoreng yang Kaya Rasa dan Tekstur
- 2. Menyelami Teknik Menggoreng Konvensional: Keampuhan Metode Lama
- 3. Panaskan Minyak, Tumpahkan Rasa: Tips Memilih Minyak Goreng yang Tepat
- 4. Aneka Ragam Bahan, Beragam Teknik: Mengungkap Perbedaan Menggoreng Ikan, Ayam, dan Sayur
- 5. Mengatasi Minyak Panas Mendidih: Teknik Aman dan Praktis
- 6. Menyimak Tanda-tanda Kematangan: Indikasi Sempurna untuk Angkat Sajian
- 7. Menggoreng Ternyata Tidak Rumit: Tips Mendapatkan Sajian yang Lezat dan Crispy
- Q&A
- Dalam Kesimpulannya
1. Memasak dengan Minyak Melimpah: Teknik Menggoreng yang Kaya Rasa dan Tekstur
Jogak & Deep Frying
Minyak goreng yang melimpah mungkin terlihat boros, tetapi teknik ini memiliki kelebihan yang tak terbantahkan. Minyak goreng akan bertindak sebagai penghantar panas yang efisien, menghasilkan makanan yang matang secara merata dan tidak kering. Selain itu, minyak yang cukup juga akan membuat makanan terlepas dari wajan dengan mudah, sehingga tidak lengket dan merusak teksturnya. Ada dua teknik menggoreng dengan minyak banyak yang umum digunakan, yaitu jogak dan deep frying.
|
Keduanya sama-sama menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak, tetapi teknik jogak biasanya dilakukan pada suhu minyak yang lebih rendah dan membutuhkan waktu memasak yang lebih lama daripada deep frying.
2. Menyelami Teknik Menggoreng Konvensional: Keampuhan Metode Lama
Menggoreng sebagai salah satu teknik memasak yang sering diterapkan di berbagai budaya kuliner dunia, ternyata menyimpan banyak sejarah dan perkembangannya tersendiri. Salah satu metode menggoreng paling dasar dan mungkin paling tua adalah menggoreng dalam minyak yang banyak.
Metode ini sering dipakai karena kesederhanaannya dan hasilnya yang renyah. Namun, di balik kesederhanaannya, metode menggoreng konvensional ini menyimpan keunggulan luar biasa yang mungkin tidak kita sadari.
Lama Namun Handal
Menggoreng dengan minyak banyak, meski membutuhkan waktu yang lama, sering jadi pilihan karena efektivitasnya dalam menghasilkan gorengan yang matang merata. Aliran minyak yang stabil dan menyeluruh memastikan setiap bagian makanan termasak dengan baik, memberikan hasil luar biasa yang layak untuk ditunggu.
Tidak hanya kematangan, metode ini juga menghasilkan tekstur yang tak tergantikan. Lapisan minyak yang tebal menciptakan lapisan luar yang renyah dengan bagian dalam yang lembab dan lembut. Sensasi renyah yang dihasilkan dari metode ini sangat khas dan berbeda dengan teknik menggoreng lainnya.
3. Panaskan Minyak, Tumpahkan Rasa: Tips Memilih Minyak Goreng yang Tepat
### Jenis Minyak Goreng dan Karakteristiknya
Minyak goreng merupakan salah satu bahan dapur yang penting. Memilih minyak goreng yang tepat dapat mempengaruhi hasil masakan dan kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa jenis minyak goreng yang umum digunakan dan karakteristiknya:
-
Minyak Goreng Sawit: Minyak goreng sawit merupakan minyak goreng yang paling umum digunakan di Indonesia. Minyak ini memiliki titik asap yang tinggi, sehingga cocok untuk menggoreng dengan suhu tinggi. Minyak goreng sawit juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik, seperti vitamin E dan asam lemak tak jenuh.
-
Minyak Goreng Kelapa: Minyak goreng kelapa memiliki aroma dan rasa yang khas. Minyak ini memiliki titik asap yang rendah, sehingga tidak cocok untuk menggoreng dengan suhu tinggi. Minyak goreng kelapa lebih cocok digunakan untuk menumis atau memanggang.
-
Minyak Goreng Canola: Minyak goreng canola memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi. Minyak ini memiliki titik asap yang sedang, sehingga cocok untuk menggoreng dengan suhu sedang. Minyak goreng canola juga memiliki kandungan nutrisi yang baik, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6.
-
Minyak Goreng Zaitun: Minyak goreng zaitun memiliki aroma dan rasa yang khas. Minyak ini memiliki titik asap yang rendah, sehingga tidak cocok untuk menggoreng dengan suhu tinggi. Minyak goreng zaitun lebih cocok digunakan untuk menumis atau memanggang. Minyak goreng zaitun juga memiliki kandungan nutrisi yang baik, seperti vitamin E dan asam lemak tak jenuh.
4. Aneka Ragam Bahan, Beragam Teknik: Mengungkap Perbedaan Menggoreng Ikan, Ayam, dan Sayur
Jenis Bahan, Metode Goreng Berbeda: Ayam, Ikan, dan Sayuran
Setiap bahan makanan memiliki karakteristik unik, begitu pula dengan teknik menggorengnya. Dengan memahami perbedaan sifat-sifat bahan dan metode menggoreng yang tepat, hidangan akan tampil lezat dan sempurna. Mari bahas bagaimana membedakan cara menggoreng ikan, ayam, dan sayuran:
-
Ikan:
Tekstur: Ikan memiliki tekstur yang halus dan mudah menyerap minyak.
Metode Goreng: Goreng ikan dengan minyak panas sedang hingga matang merata, hindari menggoreng terlalu lama agar tidak menjadi kering.
Tips: Gunakan wajan anti lengket agar ikan tidak lengket dan hancur.
-
Ayam:
Tekstur: Ayam memiliki tekstur yang lebih padat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.
Metode Goreng: Goreng ayam dengan minyak panas sedang hingga matang merata, pastikan bagian dalam ayam sudah benar-benar matang.
Tips: Gunakan tepung pelapis sebelum menggoreng ayam agar lebih renyah dan tidak menyerap terlalu banyak minyak.
-
Sayuran:
Tekstur: Sayuran memiliki tekstur yang renyah dan mudah layu.
Metode Goreng: Goreng sayuran dengan minyak panas sedang hingga matang dan masih mempertahankan teksturnya.
Tips: Gunakan sedikit minyak agar sayuran tidak terlalu berminyak dan tetap renyah.
5. Mengatasi Minyak Panas Mendidih: Teknik Aman dan Praktis
****
5.1 Jangan Menyiram Minyak Panas dengan Air
Kesalahan terbesar saat mengatasi minyak panas yang mendidih adalah menyiramnya dengan air. Reaksi kimia yang terjadi antara air dan minyak panas akan menyebabkan percikan minyak panas yang dapat melukai Anda. Selain itu, percikan minyak panas juga dapat menyebarkan api dan memperparah kebakaran.
5.2 Gunakan Bahan Tepat untuk Memadamkan Api
Jika minyak panas terbakar, jangan gunakan air untuk memadamkannya. Sebaliknya, gunakan bahan yang tepat seperti tepung terigu, garam, baking soda, dan pasir. Bahan-bahan ini akan menyerap minyak dan membantu memadamkan api.
5.3 Tutup Wajan dengan Tutup Panci
Jika minyak panas mendidih secara tiba-tiba, segera tutup wajan dengan tutup panci. Hal ini akan membantu mengurangi percikan minyak panas dan mencegah api menyebar. Setelah minyak panas sudah tidak mendidih lagi, segera matikan kompor dan biarkan wajan hingga dingin sebelum membukanya.
5.4 Jika Memadamkan Api Sendiri Tidak Aman, Hubungi Petugas Pemadam Kebakaran
Jika minyak panas terbakar hebat dan Anda tidak dapat mengendalikannya, segera hubungi petugas pemadam kebakaran. Jangan mencoba memadamkan api sendiri jika Anda tidak yakin dapat melakukannya dengan aman.
6. Menyimak Tanda-tanda Kematangan: Indikasi Sempurna untuk Angkat Sajian
****
Gorengan yang matang sempurna, menghasilkan tekstur dan rasa yang memikat. Bagaimana cara mengenali tanda kematangan ini? Beberapa indikator berikut dapat membantu Anda:
- Warna yang Menarik: Warna gorengan yang matang biasanya berubah keemasan. Mulai dari kekuningan muda, hingga cokelat muda yang menggoda. Hindari membiarkan gorengan terlalu matang, karena dapat membuatnya menjadi keras dan tidak lezat.
- Tekstur Renyah: Kulit gorengan yang sempurna terasa renyah saat digigit. Teksturnya yang garing dan kriuk membuat sensasi makan semakin nikmat. Sebaliknya, gorengan yang kurang matang akan lembek dan tidak bersemangat.
- Aroma yang Menggoda: Saat gorengan matang, aroma khasnya akan menyeruak. Aroma harum dan sedap ini tanda bahwa ia sudah siap disajikan. Pastikan Anda tidak memasak gorengan terlalu lama, karena dapat menghasilkan bau tengik yang tidak diinginkan.
- Penyusutan Ukuran: Proses menggoreng biasanya akan menyebabkan sedikit penyusutan ukuran pada gorengan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kadar air dalam makanan. Jika Anda melihat gorengan mulai menyusut, itu artinya ia hampir matang dan siap diangkat.
7. Menggoreng Ternyata Tidak Rumit: Tips Mendapatkan Sajian yang Lezat dan Crispy
Tahukah Anda bahwa ada beberapa teknik menggoreng yang berbeda? Salah satu teknik yang cukup populer adalah menggoreng dalam minyak banyak, yang juga dikenal dengan istilah deep frying. Dengan teknik ini, Anda bisa mendapatkan hasil gorengan yang lezat dan crispy dengan mudah.
Sebelum Anda mulai menggoreng, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan. Pertama, pastikan Anda menggunakan minyak yang berkualitas baik. Minyak yang baik untuk menggoreng adalah minyak yang memiliki titik didih yang tinggi, seperti minyak sawit, minyak bunga matahari, atau minyak canola. Hindari menggunakan minyak jagung atau minyak kelapa, karena titik didihnya yang rendah dapat menyebabkan minyak cepat gosong.
Kedua, pastikan Anda menggunakan wajan atau panci yang tepat. Pilih wajan atau panci yang cukup dalam dan memiliki permukaan yang tebal. Ini akan membantu minyak tetap panas secara merata dan mencegah makanan gosong.
Setelah menyiapkan semua bahan dan peralatan, Anda bisa mulai menggoreng. Pertama, panaskan minyak dalam wajan atau panci hingga mencapai suhu yang diinginkan. Suhu yang ideal untuk menggoreng adalah antara 160 hingga 180 derajat Celsius. Anda bisa menggunakan thermometer dapur untuk mengukur suhu minyak.
Q&A
Q: Kalau kita suka makan gorengan, berarti kita doyan minyak?
A: Enggak juga, sih. Soalnya, ada teknik menggoreng dengan minyak sedikit biar gorengan nggak menyerap minyak banyak-banyak.
Q: Wah, teknik apa itu?
A: Itu namanya deep frying atau menggoreng dengan minyak banyak. Minyaknya harus benar-benar banyak sampai menutupi seluruh bagian makanan yang digoreng. Dengan teknik ini, makanan jadi lebih cepat matang dan garing. Makanya, banyak restoran cepat saji yang pakai teknik ini.
Q: Terus, apa bedanya sama teknik menggoreng dengan minyak sedikit?
A: Kalau teknik menggoreng dengan minyak sedikit, minyaknya cuma sedikit aja, cuma cukup buat melapisi permukaan wajan. Makanan dimasak dengan api kecil sampai matang dan garing. Teknik ini lebih sehat karena gorengan nggak menyerap minyak banyak-banyak.
Q: Oh, gitu. Jadi, teknik menggoreng dengan minyak banyak itu lebih enak, tapi nggak sehat. Sebaliknya, teknik menggoreng dengan minyak sedikit itu lebih sehat, tapi kurang enak. Gitu?
A: Ya, bisa dibilang gitu. Tapi, sebenarnya ada teknik menggoreng yang bisa bikin gorengan enak dan sehat. Namanya, air frying.
Q: Air frying? Emang ada?
A: Ada! Air frying itu teknik menggoreng yang pakai sedikit minyak dan bantuan udara panas. Jadi, gorengan jadi lebih renyah dan sehat.
Q: Wah, keren! Jadi, next time kalau mau makan gorengan, mending pakai air fryer aja, ya?
A: Boleh juga!
Dalam Kesimpulannya
Demikianlah sedikit pembahasan tentang teknik menggoreng yang jamak dikenal dengan istilah “deep frying”. Mudah-mudahan kalian bisa mempraktikkan di rumah dan menciptakan hidangan yang lezat. Selamat mencoba! Jangan lupa ajak teman-temanmu juga untuk belajar masak, biar seru ceritanya.