Berangkat ​dari galur murni kacang kapri berbiji ‌bulat ⁤warna kuning, sang ‍peneliti ​mengawinkan ⁢mereka secara ⁤acak ​untuk menghasilkan⁢ generasi⁢ pertama‍ (F1). Dari persilangan ini, ‌diperoleh keturunan ⁣dengan biji bulat​ warna⁤ kuning semuanya. Hasil ini menunjukkan⁤ bahwa sifat biji bulat⁢ dan‍ warna kuning‍ bersifat dominan.

Selanjutnya, sang peneliti melakukan persilangan antara tanaman‌ F1 dengan⁢ tanaman galur murni berbiji​ keriput warna hijau untuk⁤ menghasilkan generasi‍ kedua⁢ (F2). Pada F2, diperoleh berbagai macam fenotipe, ⁢yaitu biji bulat warna kuning, biji bulat warna hijau, biji keriput warna⁢ kuning,‍ dan biji keriput ⁣warna hijau. ​Perbandingan fenotipe⁣ pada F2 adalah 9 biji bulat warna kuning : 3 biji bulat warna hijau : 3 biji ⁢keriput warna kuning : ⁢1 biji keriput warna hijau.

Fenotipe Genotipe Persentase
Biji bulat warna kuning BBKK 56,25%
Biji‍ bulat warna‌ hijau BbKK 18,75%
Biji​ keriput warna kuning BBKk 18,75%
Biji keriput warna hijau BbKk 6,25%

Hasil ini menunjukkan bahwa sifat biji ⁤bulat dan ⁤warna kuning diwariskan secara terpisah.⁢ Sifat biji bulat dikendalikan oleh ‍gen B yang‌ alelnya adalah b untuk sifat ⁢biji keriput.‌ Sifat warna kuning⁤ dikendalikan oleh gen K‍ yang alelnya adalah‌ k untuk warna hijau. Hasil ​persilangan⁤ ini membuktikan bahwa kedua gen tersebut berada pada ⁢kromosom yang berbeda dan bersegregasi ‍secara⁤ independen selama meiosis.