Hai teman-teman semua! Siapa di antara kalian yang suka membaca teks prosedur kompleks? Pasti asyik banget ya, bisa belajar banyak hal-hal baru. Tapi, tau nggak sih, dalam teks prosedur kompleks itu ada dua jenis kata kerja yang sering digunakan, yaitu verba aktif dan verba pasif.
Verba aktif adalah kata kerja yang menunjukkan pelaku melakukan suatu tindakan. Misalnya, “Saya memasak nasi” atau “Dia membersihkan kamar”. Sedangkan verba pasif adalah kata kerja yang menunjukkan pelaku menerima tindakan dari orang lain. Misalnya, “Nasi dimasak oleh saya” atau “Kamar dibersihkan oleh dia”.
Nah, kedua jenis kata kerja ini punya peran yang penting dalam teks prosedur kompleks. Verba aktif digunakan untuk menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan, sedangkan verba pasif digunakan untuk menunjukkan hasil dari tindakan tersebut. Jadi, dengan adanya dua jenis kata kerja ini, teks prosedur kompleks bisa jadi lebih jelas dan mudah dipahami.
Sekarang, coba deh kalian perhatikan teks prosedur kompleks di bawah ini.
Cara Membuat Kue Bolu
- Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti tepung terigu, gula, telur, mentega, dan susu.
- Campur semua bahan kecuali susu dalam wadah besar dan aduk hingga rata.
- Tambahkan susu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga adonan halus dan tidak bergerindil.
- Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega dan taburi tepung terigu.
- Panggang adonan dalam oven dengan suhu 180 derajat Celcius selama 30 menit atau sampai matang.
- Angkat kue dari oven dan biarkan dingin sebelum dipotong-potong dan disajikan.
Dalam teks prosedur kompleks di atas, terdapat banyak sekali verba aktif dan verba pasif. Coba deh kalian identifikasi verba-verba tersebut dan klasifikasikan menjadi verba aktif dan verba pasif.
Daftar Isi
- 1. Di Dalam Teks Prosedur Kompleks, Dua Pelayan Berpadu: Kenal Lebih Dekat dengan Verbal Prosedur
- 2. Verbal Prosedur: Ragam dan Fungsinya dalam Membangun Jalinan Instruksi yang Efektif
- 3. Mata Rantai Pemandu: Peran Verbal Prosedur dalam Menciptakan Keterkaitan Langkah-langkah
- 4. Harmonisasi Instruksi: Memahami Hubungan antara Kedua Verbal Prosedur dan Perannya dalam Menjaga Kohesi
- 5. Menelisik Verbal “lakukan” dan “gunakan”, Jantung dan Tulang Punggung Teks Prosedur
- 6. Membedah Contoh Teknis: Bagaimana Verbal “lakukan” dan “gunakan” Bekerja dalam Dunia Nyata
- 7. Sang Juru Bicara: Verbal “lakukan” dan “gunakan” sebagai Penyelia yang Memandu Pembaca Melalui Prosedur
- 8. Memahami Makna Lebih Dalam: Mengeksplorasi Esensi Verbal “lakukan” dan “gunakan” dari Sudut Pandang Linguistik
- 9. Mengoptimalkan Penggunaan Verbal Prosedur: Menemukan Keseimbangan yang Tepat untuk Instruksi Jelas dan Komprehensif
- 10. Melangkah Maju Bersama, Berbekal Pengetahuan Verbal Prosedur untuk Komunikasi yang Efektif
- Q&A
- Akhir Kata
1. Di Dalam Teks Prosedur Kompleks, Dua Pelayan Berpadu: Kenal Lebih Dekat dengan Verbal Prosedur
Dalam teks prosedur kompleks, terdapat dua verbal yang berpadu, yaitu verbal prosedural dan verbal deskriptif. Verbal prosedural digunakan untuk mengarahkan pembaca dalam melakukan suatu prosedur, sedangkan verbal deskriptif digunakan untuk menjelaskan objek, tempat, atau proses yang terkait dengan prosedur tersebut.
Verbal prosedural biasanya menggunakan kalimat perintah atau ajakan, seperti “lakukan ini”, “ikuti langkah-langkah berikut“, atau “perhatikan hal-hal berikut”. Sedangkan verbal deskriptif biasanya menggunakan kalimat pernyataan atau penjelasan, seperti “objek ini berbentuk seperti ini”, “tempat ini terletak di sana”, atau ”prosesnya berlangsung seperti ini”.
Berikut adalah contoh teks prosedur kompleks yang menggunakan kedua jenis verbal tersebut:
Cara Membuat Kue Bolu
-
Siapkan bahan-bahan berikut:
- 1 cangkir tepung terigu
- 1 cangkir gula pasir
- 1/2 cangkir mentega
- 2 butir telur
- 1/2 sendok teh baking powder
- 1/4 sendok teh garam
-
Kocok mentega dan gula pasir hingga mengembang.
-
Tambahkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata.
-
Ayak tepung terigu, baking powder, dan garam ke dalam adonan sambil diaduk perlahan hingga rata.
-
Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung terigu.
-
Panggang kue dalam oven dengan suhu 180 derajat Celcius selama 30-35 menit atau hingga matang.
-
Angkat kue dari oven dan biarkan dingin sebelum disajikan.
Pada contoh teks prosedur kompleks di atas, verbal prosedural digunakan di bagian awal untuk mengarahkan pembaca dalam membuat kue bolu, seperti “siapkan bahan-bahan berikut” dan “ikuti langkah-langkah berikut“. Sedangkan verbal deskriptif digunakan di bagian akhir untuk menjelaskan hasil akhir dari pembuatan kue bolu, seperti ”angkat kue dari oven dan biarkan dingin sebelum disajikan”.
2. Verbal Prosedur: Ragam dan Fungsinya dalam Membangun Jalinan Instruksi yang Efektif
****
Di dalam teks kompleks terdapat dua verbal, yaitu verbal instruktif dan verbal direktif. Verbal instruktif bertujuan untuk memberikan instruksi atau petunjuk kepada pembaca agar melakukan sesuatu. Sedangkan verbal direktif bertujuan untuk memberikan arahan atau perintah kepada pembaca agar melakukan sesuatu.
Jenis Teks Naratif dan Argumentasi
Kedua verbal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai macam ragam, seperti imperatif, deklaratif, dan interogatif. Imperatif digunakan untuk memberikan instruksi langsung kepada pembaca, seperti “Lakukan ini” atau “Jangan lakukan itu”. Deklaratif digunakan untuk membuat pernyataan tentang suatu hal, seperti “Ini benar” atau “Itu salah”. Interogatif digunakan untuk mengajukan pertanyaan kepada pembaca, seperti “Apa yang Anda lakukan?” atau “Mengapa Anda melakukannya?”.
Variasi Ragam Alur, Watak, dan Tema dalam Sebuah Narasi
Verbal instruktif dan verbal direktif memiliki fungsi yang sangat penting dalam membangun jalinan instruksi yang efektif. Verbal instruktif digunakan untuk memberikan instruksi yang jelas dan mudah dipahami kepada pembaca. Sedangkan verbal direktif digunakan untuk memberikan arahan atau perintah yang harus diikuti oleh pembaca. Dengan demikian, kedua verbal tersebut dapat membantu pembaca untuk memahami dan mengikuti instruksi dengan baik.
Analisis dan Interpretasi Makna dalam Sebuah Wacana
Ragam | Fungsi |
---|---|
Imperatif | Memberikan perintah atau instruksi |
Deklaratif | Menyatakan fakta atau informasi |
-
Verba Tindakan: Verba tindakan yang menunjukkan aktivitas atau proses yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Mereka memungkinkan pembaca untuk membayangkan dan mengikuti langkah-langkah secara berurutan, sehingga memudahkan pemahaman prosedur. Misalnya, “cuci tangan”, “buka tutup botol”, atau “masukkan bahan A ke dalam campuran”.
-
Verba Penghubung: Verba penghubung diperlukan untuk menghubungkan langkah-langkah dalam suatu prosedur, menciptakan aliran logis, dan membantu pembaca memahami hubungan sebab-akibat. Misalnya, “kemudian”, “setelah itu”, ”setelah selesai”, “jika tidak”, “akhirnya”, dll.
Kombinasi verba tindakan dan verba penghubung memungkinkan prosedur kompleks diuraikan dengan jelas dan rinci, memberikan panduan yang dapat dipahami oleh pembaca. Kemampuan untuk menggunakan verba yang tepat merupakan keterampilan penting bagi penulis teks prosedur, karena verba tersebut bertanggung jawab menentukan alur, keterkaitan, dan pemahaman pembaca terhadap instruksi yang diberikan.
Berikut adalah beberapa contoh verba tindakan dan verba penghubung yang sering digunakan dalam teks prosedur kompleks:
Verba Tindakan:
- Mencuci
- Membuka
- Memasukkan
- Mencampur
- Menghidupkan
- Mematikan
- dll
Verba Penghubung:
- Kemudian
- Setelah itu
- Setelah selesai
- Jika tidak
- Selanjutnya
- Akhirnya
- dll
4. Harmonisasi Instruksi: Memahami Hubungan antara Kedua Verbal Prosedur dan Perannya dalam Menjaga Kohesi
Menyeimbangkan Akurasi dan Kejelasan: Harmonisasi Instruksi
Di dalam teks prosedur kompleks, terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk menjaga kohesi. Kedua pendekatan tersebut adalah prosedur verbal dan prosedur non-verbal. Prosedur verbal berupa instruksi tertulis, sedangkan prosedur non-verbal berupa gambar, diagram, atau video. Keduanya harus harmonis untuk menjaga akurasi dan kejelasan. Tidak bisa hanya berfokus pada satu atau pada yang lainnya, sebab akan menjadi efek negatif pada pemahaman pembaca.
Hubungan antara Prosedur Verbal dan Non-Verbal
Prosedur verbal dan non-verbal memiliki hubungan yang erat. Prosedur verbal bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan, sedangkan prosedur non-verbal bertujuan untuk memperjelas instruksi verbal. Sehingga kombinasi kedua prosedur ini menciptakan teks prosedur kompleks yang lebih mudah dipahami pembaca. Prosedur non-verbal berkontribusi secara signifikan untuk menjaga kohesi teks prosedur. Misalnya, gambar atau video yang digunakan membantu pembaca mengikuti instruksi dalam teks.
Menjaga Kohesi dalam Teks Prosedur Kompleks
Untuk menjaga kohesi dalam teks prosedur kompleks, perlu untuk memperhatikan beberapa aspek berikut:
- Memastikan bahwa instruksi verbal dan non-verbal saling melengkapi dan tidak saling bertentangan. Sebagai contoh: jika sebuah paragraf menjelaskan petunjuk cara menyusun model pesawat, maka gambar harus mampu mendukung petunjuk-petunjuk yang ada pada paragraf tersebut.
- Menyajikan informasi secara teratur dan sistematis. Informasi harus disajikan secara logis dan berurutan. Pastikan setiap langkah dapat diikuti dengan mudah.
Kesimpulan
Harmoni antara prosedur verbal dan non-verbal merupakan kunci untuk menjaga kohesi dalam teks prosedur kompleks. Keselarasan antara instruksi tertulis dan gambar, diagram, atau video membantu pembaca memahami informasi lebih cepat, akurat, dan komprehensif.
5. Menelisik Verbal “lakukan” dan “gunakan”, Jantung dan Tulang Punggung Teks Prosedur
Verbal “lakukan” dan “gunakan” merupakan jantung dan tulang punggung teks prosedur. Keduanya memegang peranan penting dalam memberikan instruksi-instruksi yang jelas dan terperinci kepada pembaca.
Verbal “lakukan” digunakan untuk memerintahkan pembaca untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “Cuci tangan Anda terlebih dahulu.” atau “Letakkan buku di atas meja.” Verbal ”gunakan” digunakan untuk menginstruksikan pembaca untuk menggunakan sesuatu. Misalnya, “Gunakan sabun untuk mencuci tangan Anda.” atau “Gunakan buku itu untuk belajar.”
Penggunaan verbal “lakukan” dan “gunakan” harus tepat dan sesuai dengan konteks teks prosedur. Jika tidak, pembaca akan kesulitan memahami instruksi-instruksi yang diberikan.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan verbal “lakukan” dan “gunakan” dengan tepat dalam teks prosedur:
- Gunakan verbal “lakukan” untuk memerintahkan pembaca untuk melakukan sesuatu.
- Gunakan verbal “gunakan” untuk menginstruksikan pembaca untuk menggunakan sesuatu.
- Gunakan verbal “lakukan” dan ”gunakan” secara konsisten dalam teks prosedur.
- Jangan gunakan verbal “lakukan” dan ”gunakan” untuk memberikan informasi tambahan.
Dengan menggunakan verbal “lakukan” dan ”gunakan” dengan tepat, Anda dapat membuat teks prosedur yang jelas, terperinci, dan mudah dipahami.
6. Membedah Contoh Teknis: Bagaimana Verbal “lakukan” dan “gunakan” Bekerja dalam Dunia Nyata
Dalam dunia nyata, kata “lakukan” dan “gunakan” memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi teknis. Keduanya berfungsi untuk menyampaikan instruksi, panduan, atau arahan dengan jelas dan efektif. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kata “lakukan” dan “gunakan” bekerja dalam dunia nyata:
-
Instruksi Pengguna:
Ketika Anda membaca instruksi pengguna untuk suatu perangkat atau produk, Anda akan menemukan kata **”lakukan”** dan **”gunakan”** yang digunakan untuk memberikan petunjuk langkah demi langkah tentang cara menggunakan produk tersebut. Misalnya, instruksi pengguna untuk TV mungkin mengatakan, “**Gunakan** tombol daya untuk menyalakan TV” atau “**Lakukan** penyetelan saluran untuk mengatur program yang ingin Anda tonton.”
-
Resep Masakan:
Resep masakan juga sering menggunakan kata **”lakukan”** dan **”gunakan”** untuk memberikan petunjuk tentang cara memasak suatu hidangan. Misalnya, resep untuk membuat kue mungkin mengatakan, “**Lakukan** pencampuran bahan-bahan basah dan kering secara terpisah” atau “**Gunakan** mixer untuk mengocok telur dan gula hingga mengembang.”
-
Manual Perbaikan:
Manual perbaikan untuk peralatan atau mesin sering kali menggunakan kata **”lakukan”** dan **”gunakan”** untuk memberikan instruksi tentang cara memperbaiki masalah yang terjadi. Misalnya, manual perbaikan untuk mobil mungkin mengatakan, ”**Lakukan** penggantian filter udara untuk meningkatkan kinerja mesin” atau “**Gunakan** alat ukur untuk memeriksa tekanan ban sebelum berkendara.”
-
Panduan Teknis:
Panduan teknis untuk suatu sistem atau perangkat juga sering menggunakan kata **”lakukan”** dan **”gunakan”** untuk memberikan instruksi tentang cara mengoperasikan dan merawat sistem atau perangkat tersebut. Misalnya, panduan teknis untuk sistem komputer mungkin mengatakan, ”**Gunakan** utilitas pembaruan perangkat lunak untuk menginstal pembaruan terbaru” atau “**Lakukan** pencadangan data secara berkala untuk melindungi file-file penting Anda.”
Dengan memahami dan menggunakan kata “lakukan” dan “gunakan” dengan tepat, Anda dapat menyampaikan informasi teknis yang jelas dan mudah dipahami, membantu pembaca Anda menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah dengan lebih mudah. Tanpa pemahaman yang jelas tentang kata “lakukan” dan “gunakan”, komunikasi teknis bisa menjadi membingungkan dan sulit dipahami, yang dapat menyebabkan kesalahan dan frustrasi.
7. Sang Juru Bicara: Verbal “lakukan” dan “gunakan” sebagai Penyelia yang Memandu Pembaca Melalui Prosedur
Kedua verbal ini muncul secara berulang-ulang dan berfungsi untuk memandu pembaca menyelesaikan langkah-langkah dalam sebuah prosedur yang kompleks. “Lakukan” digunakan untuk memberi instruksi langsung kepada pembaca untuk melakukan sesuatu, sedangkan “gunakan” digunakan untuk memberi instruksi kepada pembaca untuk menggunakan sesuatu.
Verbal “Lakukan”:
- Memberikan instruksi langsung kepada pembaca untuk melakukan sesuatu
- Biasanya digunakan dalam konteks yang berhubungan dengan tindakan fisik
- Dapat berupa perintah, saran, atau permintaan
- Contoh: “Lakukan pengukuran suhu tubuh pasien”, “Lakukan perbaikan pada mesin”, “Lakukan pembayaran di kasir”.
Verbal “Gunakan”:
- Memberikan instruksi kepada pembaca untuk menggunakan sesuatu
- Dapat berupa alat, bahan, atau perangkat lunak
- Dapat digunakan untuk menunjukkan tujuan atau fungsi dari sesuatu
- Contoh: “Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh pasien”, ”Gunakan obeng untuk memperbaiki mesin”, “Gunakan aplikasi pembayaran untuk melakukan pembayaran di kasir”.
Kedua verbal ini sangat penting dalam menulis teks prosedur yang kompleks karena membantu pembaca memahami dan mengikuti langkah-langkah dengan mudah. Dengan menggunakan kedua verbal ini secara tepat, penulis dapat memastikan bahwa pembaca dapat menyelesaikan prosedur dengan sukses.
Tabel Perbedaan Verbal “Lakukan” dan “Gunakan”:
Fitur | Verbal “Lakukan” | Verbal “Gunakan” |
---|---|---|
Fungsi | Memberi instruksi langsung | Memberi instruksi untuk menggunakan sesuatu |
Konteks | Tindakan fisik | Menggunakan sesuatu |
Contoh | “Lakukan pengukuran suhu tubuh pasien” | “Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh pasien” |
Di dalam teks prosedur kompleks, dua verbal yang sangat penting sering muncul: “lakukan” dan “gunakan”. Kata-kata ini mungkin tampak sederhana, tetapi sebenarnya mengandung makna lebih dalam yang dapat mempengaruhi pemahaman dan pelaksanaan prosedur secara keseluruhan.
- “Lakukan”: Aksi dan Peran Aktif
Kata ”lakukan” menyiratkan adanya aksi atau tindakan yang harus diambil oleh pelaku atau pembaca teks prosedur. Tindakan ini bisa berupa gerakan fisik, seperti menekan tombol atau memutar kenop, atau tindakan mental, seperti membuat keputusan atau menganalisis informasi. Dalam konteks teks prosedur, kata “lakukan” memberikan instruksi yang jelas dan langsung kepada pembaca tentang apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
- “Gunakan”: Sarana dan Interaksi
Di sisi lain, kata “gunakan” mengacu pada penggunaan alat, bahan, atau sumber daya lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kata ini menekankan pada interaksi antara pelaku dan objek yang digunakan. Ketika teks prosedur menggunakan kata “gunakan”, pembaca diberikan informasi tentang alat, bahan, atau sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kata “gunakan” juga menyiratkan adanya pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan objek tersebut secara efektif.
Tabel Perbedaan Antara “Lakukan” dan ”Gunakan”
Fitur | “Lakukan” | “Gunakan” |
---|---|---|
Fokus | Aksi atau tindakan yang harus diambil | Penggunaan alat, bahan, atau sumber daya |
Peran pembaca | Aktif, pelaku tindakan | Interaktif, menggunakan objek |
Makna lebih dalam | Gerakan fisik atau mental yang diperlukan | Pemahaman dan keterampilan yang diperlukan |
- Hubungan Simbiotik antara “Lakukan” dan “Gunakan”
Dalam banyak kasus, kata “lakukan” dan “gunakan” muncul bersama-sama dalam teks prosedur kompleks. Kombinasi kata-kata ini menciptakan hubungan simbiosis yang menyiratkan bahwa tindakan dan penggunaan objek saling terkait dan diperlukan untuk mencapai tujuan akhir.
Dengan memahami perbedaan dan hubungan antara “lakukan” dan “gunakan”, pembaca dapat lebih memahami makna yang tersembunyi di balik kata-kata ini dan melaksanakan prosedur dengan lebih efektif dan efisien.
9. Mengoptimalkan Penggunaan Verbal Prosedur: Menemukan Keseimbangan yang Tepat untuk Instruksi Jelas dan Komprehensif
Menemukan keseimbangan yang tepat antara memberikan instruksi yang jelas dan komprehensif merupakan kunci keberhasilan dalam menyusun teks prosedur yang kompleks. Verbal prosedural dapat membantu Anda mencapai tujuan ini, tetapi penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana menggunakannya secara efektif.
Salah satu tantangan dalam menggunakan verbal prosedural adalah menjaga konsistensi dan kesatuan. Pastikan Anda menggunakan kata kerja yang tepat dan konsisten sepanjang teks, dan hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau tidak jelas. Selain itu, penting untuk menjaga struktur teks yang terorganisir dengan baik, sehingga pembaca dapat mengikuti langkah-langkah dengan mudah.
- Verbal prosedural hanya boleh digunakan
ketika benar-benar dibutuhkan dan juga penting. - Saat menggunakan verbal prosedural, pastikan
untuk menggunakan kata-kata yang sederhana
dan mudah dipahami.
Terakhir, jangan lupa untuk menguji coba teks prosedur Anda sebelum Anda membagikannya. Mintalah seseorang untuk mengikuti instruksi Anda dan lihat apakah mereka dapat menyelesaikan tugas dengan sukses. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi任何疑问,请联系我们的 customer service personae-jika ada bagian yang tidak jelas atau membingungkan dan membuat perubahan yang diperlukan.
10. Melangkah Maju Bersama, Berbekal Pengetahuan Verbal Prosedur untuk Komunikasi yang Efektif
Dalam berkomunikasi, kita sering menggunakan teks prosedur kompleks. Dalam teks ini, terdapat dua verbal yang perlu diperhatikan, yaitu verbal perintah dan verbal tindakan. Verbal perintah adalah kata-kata yang digunakan untuk memerintah atau memberi instruksi, sedangkan verbal tindakan adalah kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tindakan yang harus dilakukan.
Penggunaan kedua verbal prosedur ini harus tepat agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Verbal perintah harus jelas dan tegas, sedangkan verbal tindakan harus rinci dan mudah dipahami. Dengan demikian, penerima pesan dapat memahami maksud kita dengan jelas dan melakukan tindakan yang sesuai.
Berikut adalah contoh penggunaan kedua verbal prosedur dalam teks prosedur kompleks:
Verbal perintah: “Siapkan bahan-bahan berikut ini: tepung, gula, telur, dan mentega.”
Verbal tindakan: “Campurkan tepung, gula, dan telur dalam wadah, lalu aduk hingga rata. Setelah itu, masukkan mentega dan aduk kembali hingga adonan kalis. Setelah adonan kalis, bentuk adonan menjadi bulat dan pipihkan.”
Dengan penggunaan verbal perintah dan verbal tindakan yang tepat, resep tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh siapa saja yang membacanya.
Q&A
Tanya: Hai, aku lagi baca teks prosedur yang rumit banget, katanya ada dua jenis verba yang digunakan. Apa aja sih?
Jawab: Halo juga! Nah, dalam teks prosedur yang kompleks, biasanya ada dua jenis verba yang dipakai:
-
Verba Aksi
Verba aksi adalah kata kerja yang menunjukkan tindakan atau aktivitas. Misalnya, dalam resep memasak, verba aksi yang sering digunakan adalah “masukkan”, “aduk”, “campur”, dan “panggang”.
-
Verba Mental
Verba mental adalah kata kerja yang menunjukkan proses berpikir atau perasaan. Misalnya, dalam teks prosedur cara membuat sesuatu, verba mental yang sering digunakan adalah ”perhatikan”, “pikirkan”, ”analisis”, dan “putuskan”.
Tanya: Terus, apa sih bedanya verba aksi dan verba mental?
Jawab: Bedanya adalah:
-
Verba Aksi
- Menunjukkan tindakan atau aktivitas fisik.
- Biasanya digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dalam suatu prosedur.
- Umumnya bisa dilihat atau diamati secara langsung.
-
Verba Mental
- Menunjukkan proses berpikir atau perasaan.
- Biasanya digunakan untuk menggambarkan pemikiran atau pertimbangan yang dilakukan sebelum atau selama melakukan suatu prosedur.
- Tidak bisa dilihat atau diamati secara langsung.
Tanya: Oh, gitu ya. Berarti, verba aksi itu kayak menunjukkan apa yang harus dilakukan, sedangkan verba mental itu kayak menunjukkan apa yang harus dipikirkan sebelum melakukannya.
Jawab: Betul banget! Kamu udah ngerti sekarang.
Tanya: Oke, sip! Makasih ya infonya!
Jawab: Sama-sama! Semoga bermanfaat!
Akhir Kata
Nah, setelah membaca artikel ini, kita jadi tahu bahwa di dalam teks prosedur kompleks terdapat dua verbal yaitu verba perintah dan verba tindakan. Dengan memahami kedua verba ini, kita bisa lebih mudah memahami dan menjalankan prosedur kompleks dengan baik. Jadi, jangan lupa untuk memperhatikan verba perintah dan verba tindakan saat membaca teks prosedur kompleks ya!
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!