Pernahkah kalian melihat bunga berwarna-warni nan cantik, namun tidak menyadari bahwa di balik keindahan itu, terdapat rahasia genetika yang menakjubkan? Iya, dari sekian banyak bunga yang kita lihat, ada beberapa yang memiliki sifat rahasia yang tersembunyi. Sifat-sifat rahasia ini disebut sifat resesif, sifat yang tidak akan tampak dalam bunga itu sendiri, tapi bisa muncul pada anak cucu bunga itu. Jadi, seolah-olah sifat resesif itu bersembunyi, menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan wujudnya. Yuk, kita bahas apa itu sifat resesif dan mengapa kadang tidak tampak pada fenotip keturunannya!
Daftar Isi
- 1. Sifat Resesif: Tersembunyi di Balik Dominansi
- 2. Memahami Pola Pewarisan Genetik
- 3. Persilangan dan Pertemuan Dua Sifat
- 4. Ketika Resesif Tak Terlihat: Memahami Dominasi
- 5. Alel Dominan dan Alel Resesif: Perebutan Wujud
- 6. Etalase Genetika: Mengungkap Sifat Tersembunyi
- 7. Menemukan Resesif dalam Fenotip: Dari Genotipe ke Penampilan
- 8. Melacak Sifat Resesif Melalui Keturunan: Mendelian Segregation
- 9. Pewarisan Interaksi Gen: Memahami Dominasi Tak Sempurna
- Q&A
- Penutup
1. Sifat Resesif: Tersembunyi di Balik Dominansi
Sifat resesif seringkali tidak muncul pada fenotip individu jika:
- Pasangan sifat resesif bertemu (homozigot resesif).
- Terdapat sifat dominan yang menutupi sifat resesif (dominasi).
- Individu tersebut adalah pembawa sifat resesif (heterozigot).
Tabel berikut memberikan contoh persilangan sifat dominan dan resesif pada genotipe AA dan aa:
Genotipe | Fenotipe |
---|---|
AA | Dominan |
Aa | Dominan |
aa | Resesif |
Fenotip individu yang heterozigot (Aa) akan menunjukkan sifat dominan, sedangkan sifat resesifnya tertutupi. Namun, individu tersebut masih membawa sifat resesif dan dapat mewariskannya kepada keturunannya. Individu dengan fenotip dominan dapat berupa homozigot dominan (AA) atau heterozigot (Aa). Untuk mengetahui homozigot atau heterozigot, maka diperlukan pengujian lebih lanjut, misal persilangan kembali (testcross) untuk mengetahui sebaran gen dominan dan resesif pada keturunannya.
2. Memahami Pola Pewarisan Genetik
****
Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya jika:
- Sifat tersebut bersifat resesif. Artinya, sifat tersebut hanya akan muncul jika individu memiliki dua alel resesif untuk sifat tersebut. Jika individu hanya memiliki satu alel resesif dan satu alel dominan, maka sifat dominan akan muncul.
- Individu tersebut heterozigot untuk sifat tersebut. Artinya, individu tersebut memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif untuk sifat tersebut. Dalam hal ini, sifat dominan akan muncul pada fenotip individu tersebut, tetapi sifat resesif masih dapat diwariskan kepada keturunannya.
- Sifat tersebut tidak diekspresikan pada fenotip individu tersebut. Beberapa sifat hanya diekspresikan pada fenotip individu dalam kondisi tertentu. Misalnya, sifat warna rambut hanya diekspresikan pada fenotip individu jika individu tersebut memiliki rambut. Jika individu tersebut tidak memiliki rambut, maka sifat warna rambut tidak akan muncul pada fenotipnya.
- Sifat tersebut terpaut seks. Artinya, gen yang mengkode sifat tersebut terletak pada kromosom seks. Kromosom seks ada dua macam, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X. Jika gen yang mengkode sifat tersebut terletak pada kromosom Y, maka sifat tersebut hanya akan muncul pada laki-laki. Jika gen yang mengkode sifat tersebut terletak pada kromosom X, maka sifat tersebut dapat muncul pada laki-laki dan perempuan.
3. Persilangan dan Pertemuan Dua Sifat
****
Pada saat terjadi persilangan dua sifat, sifat resesif tidak akan tampak pada fenotip keturunannya jika:
- Jika sifat resesif tersebut disilangkan dengan sifat dominan. Sifat dominan akan menutupi sifat resesif, sehingga sifat resesif tidak akan terlihat pada fenotip keturunannya. Misalnya, jika bunga berwarna merah disilangkan dengan bunga berwarna putih, maka semua keturunannya akan berwarna merah. Hal ini karena sifat merah adalah sifat dominan, sedangkan putih adalah sifat resesif.
- Jika sifat resesif tersebut disilangkan dengan sifat resesif lainnya yang sejenis. Dalam hal ini, kedua sifat resesif akan saling menutupi, sehingga tidak ada sifat yang tampak pada fenotip keturunannya. Misalnya, jika bunga berwarna putih disilangkan dengan bunga berwarna putih lainnya, maka semua keturunannya akan berwarna putih juga.
- Jika sifat resesif tersebut terdapat pada kromosom kelamin yang tidak dimiliki oleh keturunannya. Misalnya, jika seorang pria berkulit putih menikah dengan seorang wanita berkulit hitam, maka anak-anak mereka akan berkulit hitam. Hal ini karena gen yang menentukan warna kulit terletak pada kromosom X, yang hanya dimiliki oleh wanita.
- Jika sifat resesif tersebut tidak diekspresikan pada saat itu. Beberapa sifat resesif hanya diekspresikan pada kondisi tertentu. Misalnya, sifat hemofilia hanya diekspresikan pada laki-laki. Jadi, jika seorang wanita hemofilia menikah dengan seorang pria normal, maka anak-anak mereka tidak akan menunjukkan sifat hemofilia. Namun, anak-anak laki-laki mereka akan menjadi carrier hemofilia, dan mereka dapat menurunkan sifat hemofilia kepada anak-anak mereka sendiri.
4. Ketika Resesif Tak Terlihat: Memahami Dominasi
Jika kita berbicara tentang persilangan dasar antara sifat dominan dan resesif, kita akan melihat bahwa fenotip keturunannya akan menunjukkan sifat dominan. Namun, ada kasus-kasus di mana sifat resesif ternyata tidak terlihat pada fenotip keturunannya. Fenomena ini disebut dengan dominasi.
Dominasi Sempurna
Dominasi sempurna adalah bentuk dominasi yang paling umum terjadi, di mana sifat dominan akan sepenuhnya menutupi sifat resesif yang berpasangan dengannya. Ini berarti bahwa tidak peduli berapa banyak sifat resesif yang dibawa oleh individu, sifat dominan akan selalu muncul pada fenotipnya.
Contoh Dominasi Sempurna
Contoh dominasi sempurna dapat kita lihat pada persilangan bunga kacang kapri. Bunga kacang kapri memiliki sifat warna dominan ungu dan sifat warna resesif putih. Ketika kita menyilangkan bunga kacang kapri ungu dengan bunga kacang kapri putih, semua keturunannya akan menunjukkan warna ungu. Ini menunjukkan bahwa sifat warna ungu dominan terhadap sifat warna putih.
Sifat Warna | Genotip | Fenotip |
---|---|---|
Ungu | PP, Pp | Ungu |
Putih | pp | Putih |
Dominasi Tidak Sempurna
Dominasi tidak sempurna adalah bentuk dominasi di mana sifat dominan tidak sepenuhnya menutupi sifat resesif yang berpasangan dengannya. Dalam kasus ini, sifat resesif dapat muncul pada fenotip keturunannya, meskipun sifat dominan juga muncul.
Contoh Dominasi Tidak Sempurna
Contoh dominasi tidak sempurna dapat kita lihat pada persilangan bunga Snapdragon. Bunga Snapdragon memiliki sifat warna dominan merah dan sifat warna resesif putih. Ketika kita menyilangkan bunga Snapdragon merah dengan bunga Snapdragon putih, keturunannya akan menunjukkan warna merah muda. Ini menunjukkan bahwa sifat warna merah dominan terhadap sifat warna putih, namun tidak sepenuhnya menutupinya.
Sifat Warna | Genotip | Fenotip |
---|---|---|
Merah | RR, Rr | Merah |
Putih | rr | Putih |
5. Alel Dominan dan Alel Resesif: Perebutan Wujud
Genotipe Bahwa Sifat Resesif tidak Kasat Mata
Dalam hukum Mendel, alel dominan menenggelamkan keberadaan alel resesif pada fenotip (wujud) suatu organisme. Akibatnya, sifat resesif tidak tampak pada keturunannya. Hal ini terjadi karena alel dominan lebih kuat dalam mengekspresikan sifatnya dibandingkan alel resesif. Namun, meskipun sifat resesif tidak tampak pada fenotip, bukan berarti sifat tersebut hilang begitu saja.
Berikut ini kondisi-kondisi yang menyebabkan sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya:
-
Genotipe Homozigot Dominan: Jika kedua alel dalam suatu gen adalah alel dominan (AA), maka sifat yang diekspresikan adalah sifat dominan. Dalam hal ini, sifat resesif tidak tampak pada fenotip.
-
Genotipe Heterozigot: Jika salah satu alel dalam suatu gen adalah alel dominan (A) dan alel lainnya adalah alel resesif (a), maka sifat yang diekspresikan biasanya sifat dominan. Dalam hal ini, sifat resesif tertutupi sifat dominan. Sifat resesif tidak tampak pada fenotip, tetapi dapat diturunkan kepada keturunannya.
-
Pewarisan Sifat Resesif Terikat Kelamin: Pada beberapa kasus, sifat resesif tidak tampak pada fenotip karena sifat tersebut terikat pada kromosom seks. Misalnya, pada manusia, gen buta warna merah-hijau terletak pada kromosom X. Jika seorang pria memiliki satu alel buta warna (Xb) dan satu alel penglihatan normal (X), maka ia akan tidak buta warna. Namun, jika seorang wanita memiliki satu alel buta warna (Xb) dan satu alel penglihatan normal (X), maka ia akan buta warna.
-
Pewarisan Sifat Resesif Autosomal: Pada kasus lain, sifat resesif tidak tampak pada fenotip karena sifat tersebut terletak pada kromosom autosomal. Misalnya, pada manusia, gen penyakit Tay-Sachs terletak pada kromosom 15. Jika kedua alel gen ini bersifat resesif (tt), maka orang tersebut akan menderita penyakit Tay-Sachs. Namun, jika salah satu alel gen ini bersifat dominan (T), maka orang tersebut tidak akan menderita penyakit Tay-Sachs.
6. Etalase Genetika: Mengungkap Sifat Tersembunyi
Sifat yang diturunkan kepada suatu keturunan sangat beragam. Ada yang tampak langsung pada fenotipnya, ada pula yang perlu pemeriksaan lebih dalam. Adalah Pewarisan Gen dan Persilangan Genetika, konsep biologi yang mendasari hal itu.
Seperti ada yang tersembunyi pada golongan darah. Dadanya tampak sama, namun perilakunya terhadap transfusi berbeda. Hal ini berhubungan dengan permukaan darah, di mana ada gambaran marker melalui aglutinogen antigen dan antibodi agglutinin.
Warisan sifat resesif hanya bisa terlihat apabila gen resesifnya berpasangan (bb). Saat berpasangan dengan gen dominan (Bb), tidak tampak sifat resesif ini, walaupun sebenarnya membawanya. Inilah yang disebut pewaris gen.
Keserupaan, kesamaan, atau kemiripan ini memungkinkan seseorang dilahirkan dengan informasi genetik turunan, bermarga sama, meski tidak memiliki hubungan langsung. Bagaimana mengetahui ciri-ciri ini? Bukan cuma bentuk wajah atau karakter yang mirip, tapi juga bisa melalui pemeriksaan genetik yang meneliti DNA dan lainnya.
8. Melacak Sifat Resesif Melalui Keturunan: Mendelian Segregation
Sifat resesif tidak akan tampak pada fenotip keturunannya jika:
-
Alel Resesif Digantikan Oleh Alel Dominan: Dalam kasus ini, alel dominan akan menutupi keberadaan alel resesif, sehingga sifat resesif tidak akan muncul pada fenotip keturunannya. Misalnya, pada kasus alel warna rambut hitam (dominan) dan alel warna rambut pirang (resesif), jika seorang anak mewarisi satu alel hitam dan satu alel pirang, ia akan memiliki rambut hitam (sifat dominan) dan sifat pirang tidak akan terlihat.
-
Alel Resesif Berada Dalam Bentuk Homozigot: Sifat resesif hanya akan muncul pada fenotip keturunannya jika alel resesif tersebut berada dalam bentuk homozigot, yaitu ketika kedua alel yang diwarisi adalah alel resesif. Misalnya, pada kasus alel warna rambut pirang (resesif), jika seorang anak mewarisi dua alel pirang, ia akan memiliki rambut pirang (sifat resesif) karena tidak ada alel dominan yang menutupi sifat resesif tersebut.
-
Sifat Resesif Tidak Terekspresikan Pada Fenotip: Pada beberapa kasus, sifat resesif tidak terekspresikan pada fenotip keturunannya, meskipun mereka mewarisi alel resesif tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor lingkungan atau faktor genetik lainnya yang mempengaruhi ekspresi sifat tersebut. Misalnya, pada kasus penyakit genetik tertentu, seseorang mungkin mewarisi alel resesif yang membawa penyakit tersebut, tetapi penyakit tersebut tidak muncul pada fenotip mereka karena adanya faktor lingkungan atau faktor genetik lainnya yang melindungi mereka dari penyakit tersebut.
-
Terikat oleh Kromosom Jenis Kelamin: Sifat resesif yang terikat pada kromosom jenis kelamin (kromosom X atau Y) dapat diturunkan secara berbeda dibandingkan dengan sifat resesif yang tidak terikat oleh kromosom jenis kelamin. Pada kasus sifat resesif yang terikat pada kromosom X, laki-laki lebih mungkin untuk mengekspresikan sifat resesif tersebut dibandingkan dengan perempuan, karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X, sehingga mereka lebih mungkin untuk mewarisi alel dominan yang menutupi sifat resesif tersebut.
9. Pewarisan Interaksi Gen: Memahami Dominasi Tak Sempurna
Persilangan Dominasi Tak Sempurna
Dalam persilangan dominasi tak sempurna, sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya jika:
- Alel Dominan Berada dalam Keadaan Homozigot
Alel dominan harus berada dalam keadaan homozigot (AA) agar sifat dominan tersebut dapat terekspresikan secara penuh. Jika alel dominan hanya satu (A_), maka sifat dominan tidak akan tampak pada fenotip keturunannya.
- Alel Resesif Berada dalam Keadaan Homozigot
Sifat resesif hanya akan muncul pada fenotip keturunannya jika alel resesif tersebut berada dalam keadaan homozigot (aa). Jika alel resesif hanya satu (a_), maka sifat resesif tidak akan tampak pada fenotip keturunannya.
- Adanya Alel Pengubah
Alel pengubah dapat mengubah ekspresi suatu sifat. Adanya alel pengubah dapat menyebabkan sifat resesif yang seharusnya tidak tampak pada fenotip keturunannya menjadi tampak.
- Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan juga dapat mempengaruhi ekspresi suatu sifat. Misalnya, warna bulu kucing dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Kucing yang hidup di daerah dingin cenderung memiliki bulu yang lebih panjang dan tebal daripada kucing yang hidup di daerah panas.
Q&A
Pertanyaan: Dalam suatu persilangan sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya jika apa?
Jawaban: Dalam suatu persilangan sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya jika gen resesif tersebut bersifat..
Pertanyaan: Ya, apa kira-kira?
Jawaban: heterozygot!
Pertanyaan: Apa maksudnya heterozygot?
Jawaban: Heterozygot adalah kondisi di mana suatu individu membawa dua alel yang berbeda untuk suatu sifat tertentu. Misalnya, jika alel resesif yang kita sebut “a” dan allel dominan yang kita sebut “A”. Individu heterozygot adalah yang membawa alel “Aa”.
Pertanyaan: Jadi, kalau ada individu heterozygot, sifat resesifnya nggak kelihatan?
Jawaban: Iya, karena sifat resesif hanya akan muncul pada fenotip jika gennya homozigot resesif, alias “aa”. Dalam kasus individu heterozygot, gen resesif “a” tertutup oleh gen dominan “A”.
Pertanyaan: Jadi, sifat resesif itu kayak mahluk halus ya, ada tapi nggak kelihatan?
Jawaban: Hmmm, nggak juga sih, lebih tepatnya diibaratkan seperti lukisan yang tersembunyi di balik lapisan cat lain. Sifat resesif itu masih ada, tapi tertutupi oleh sifat dominan. Kalau aja lapisan catnya hilang barulah lukisan tersebut bisa terlihat.
Pertanyaan: Sepertinya menarik ya! Ada contoh lain nggak?
Jawaban: Tentu aja! Misalnya warna mata, gen resesif adalah mata coklat sedangkan gen dominannya adalah mata biru. Kalau seorang punya gen heterozigot “Bb” maka warna matanya biru, meskipun bawaan gen coklat. Itu karena mata biru yang dominan menutupi matan coklat.
Pertanyaan: Wah, jadi genetika itu seru juga ya!
Jawaban: Banget! Genetika adalah misteri kehidupan yang bisa kita pecahkan dengan sains. Semakin kita tahu tentang genetika semakin kita mengerti siapa diri kita dan dunia di sekitar kita, oke
Penutup
Jadi, itulah penjelasan tentang kapan sifat resesif tidak tampak pada fenotip keturunannya. Gimana, udah paham kan? Kalau masih bingung, jangan malu buat bertanya. Kan, buat itulah ada sekolah dan guru. Jangan sampai kamu malu bertanya, tapi malah tersesat dalam labirin ketidaktahuan.
Oke, sekarang saatnya kita mengakhiri artikel ini. Tapi sebelum itu, aku mau kasih kamu satu pesan. Jangan pernah berhenti belajar. Karena belajar itu nggak cuma di sekolah aja, tapi juga di mana-mana. Jadi, tetaplah haus ilmu dan jangan pernah menyerah untuk mengejar cita-citamu.
Oh iya, jangan lupa juga buat berbagi ilmu yang kamu punya ke orang lain. Karena berbagi itu indah dan pahalanya melimpah. Jadi, jangan pelit ilmu ya.
Oke, sekian dari aku. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!