Di dunia yang fana ini, tak pernah ada satu pun manusia yang dapat eksis berdiri sendiri. Manusia disebut makhluk sosial karena memang begitulah kodratnya. Sejak lahir, kita telah ditemani orang tua, saudara, kerabat, dan tetangga. Ketika dewasa, kita berjumpa dengan sahabat, teman kerja, dan mungkin belahan jiwa.
Interaksi dan komunikasi dengan sesama manusia tak ubahnya seperti udara yang kita hirup. Manusia tak dapat hidup tanpa menghirup udara, layaknya tak bisa menjalani kehidupan tanpa kehadiran manusia lainnya. Kita butuh bersosialisasi, butuh berempati, butuh berbagi tawa dan juga air mata.
Daftar Isi
- 1. Manusia: Makhluk yang Tidak Bisa Hidup Sendiri
- 2. Evolusi Beratribut Sosial: Mengapa Manusia Membutuhkan Sesama?
- 3. Kelangsungan Hidup dalam Grup: Keuntungan Berkolaborasi
- 4. Neurokimia Koneksi: Oksitosin dan Dopamin dalam Interaksi Sosial
- 5. Fenomena Kehilangan: Ketika Sendiri Menjadi Sunyi
- 6. Perspektif Spiritual dan Filosofi Tentang Kebersamaan
- 7. Bagaimana Budaya Membentuk Interaksi Antar Manusia
- 8. Dampak Positif dari Hubungan Sosial terhadap Kesehatan Mental
- 9. Membangun Jaringan yang Sehat: Tantangan dan Rekomendasi
- Q&A
- Sebagai Kesimpulan
2. Evolusi Beratribut Sosial: Mengapa Manusia Membutuhkan Sesama?
Pada tahap awal peradaban manusia, mereka hidup dengan cara nomaden dan hidup bersama dalam kelompok kecil. Kelompok-kelompok ini dipersatukan oleh ikatan perkawinan, keluarga, dan keturunan bersama. Mereka hidup dengan cara berburu dan meramu, dan berbagi hasil yang mereka dapat dari alam. Ketika populasi manusia terus bertambah, mereka mulai membentuk komunitas yang lebih besar dan kompleks. Komunitas-komunitas ini dipersatukan oleh bahasa, budaya, dan kepercayaan yang sama. Hidup dalam komunitas memungkinkan manusia untuk membangun hubungan sosial, bekerja sama, dan saling berbagi sumber daya.
Perkembangan sosial yang paling signifikan dalam sejarah umat manusia adalah perkembangan bahasa. Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan satu sama lain, berbagi informasi, dan memahami dunia di sekitarnya. Bahasa telah memungkinkan manusia untuk membangun peradaban yang kompleks, membuat kemajuan dalam sains dan teknologi, dan menciptakan karya seni dan sastra yang luar biasa.
Cara Hidup Manusia Awal | Cara Hidup Manusia Sekarang | |
Cara Berburu | Berburu binatang menggunakan senjata sederhana | Berburu binatang menggunakan senjata modern |
Cara Meramu | Mengumpulkan buah-buahan dan sayuran | Menggunakan peralatan dan teknologi modern untuk menghasilkan makanan |
Cara Pergaulan | Hidup dalam kelompok kecil dan nomaden | Hidup dalam komunitas yang besar dan kompleks |
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan sesama. Kita membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup, untuk berkembang, dan untuk mencapai potensi penuh kita. Manusia membutuhkan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, tempat tinggal, dan keamanan. Kita juga membutuhkan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti cinta, persahabatan, dan rasa memiliki.
3. Kelangsungan Hidup dalam Grup: Keuntungan Berkolaborasi
Berkolaborasi dalam kelompok menawarkan berbagai keuntungan signifikan bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memelihara interaksi sosial yang kuat dan bekerja sama dalam berbagai bidang:
- Ketahanan dan Dukungan:Berada dalam kelompok memberikan rasa kebersamaan dan dukungan yang kuat. Ketika individu menghadapi masa sulit atau masalah pribadi, mereka dapat mengandalkan anggota kelompoknya untuk mendapatkan dukungan emosional, nasihat, dan bantuan praktis. Hal ini dapat meningkatkan ketahanan mental dan membantu individu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.
- Peluang Belajar dan Pengembangan:Bekerja dalam kelompok memungkinkan individu untuk belajar dari satu sama lain, berbagi keahlian, dan memperluas pengetahuan mereka. Setiap anggota kelompok mungkin memiliki perspektif, keterampilan, dan pengalaman yang berbeda, yang dapat memperkaya pemikiran dan wawasan anggota kelompok lainnya. Hal ini mendorong pertumbuhan pribadi dan perkembangan profesional yang berkelanjutan.
- Peningkatan Kreativitas dan Inovasi:Ketika individu bekerja sama dalam kelompok, mereka dapat menyatukan ide-ide, pemikiran, dan perspektif yang beragam. Hal ini dapat memicu kreativitas dan menghasilkan solusi inovatif yang mungkin tidak dapat ditemukan oleh individu sendirian. Kolaborasi dalam kelompok mendorong pemikiran “out of the box” dan mendorong anggota kelompok untuk berpikir secara kritis dan mencari pendekatan baru.
- Peningkatan Produktivitas:Bekerja sama dalam kelompok seringkali dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Ketika individu menyatukan keterampilan, energi, dan sumber daya mereka, mereka dapat mencapai hasil yang lebih besar daripada yang dapat mereka capai sendiri. Pembagian tugas dan spesialisasi memungkinkan setiap anggota kelompok untuk fokus pada bidang keahliannya, sehingga proyek dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif.
4. Neurokimia Koneksi: Oksitosin dan Dopamin dalam Interaksi Sosial
**Oksitosin: Hormon Kedekatan dan Kasih Sayang**
Oksitosin, juga dikenal sebagai hormon cinta, memainkan peran penting dalam interaksi sosial manusia. Pelepasan oksitosin sangat dirasakan setelah melakukan kontak fisik (berpegangan tangan, memeluk, mencium pasangan) serta interaksi sosial berupa percakapan ataupun kontak mata. Hormon oksitosin dapat memicu rasa kedekatan, kepercayaan, perkataan, dan kasih sayang.Oksitosin dapat meningkatkan perasaan positif dan kedekatan, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kepercayaan dan empati.
Dopamin: Hormon Kesenangan dan Motivasi
Dopamin, juga dikenal sebagai hormon kebahagiaan, juga memainkan peran penting dalam interaksi sosial manusia. Dopamin dilepaskan saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti makan makanan lezat, mendengarkan musik yang enak, atau berinteraksi dengan orang yang kita sukai. Dopamin dapat meningkatkan perasaan senang, motivasi, dan fokus. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, dopamin dapat dilepaskan, yang dapat membuat kita merasa senang dan termotivasi untuk terus berinteraksi.
Oksitosin dan Dopamin: Bekerja Bersama untuk Meningkatkan Interaksi Sosial
Oksitosin dan dopamin bekerja sama untuk meningkatkan interaksi sosial. Oksitosin dapat meningkatkan perasaan kedekatan dan kepercayaan, sementara dopamin dapat meningkatkan perasaan senang dan motivasi. Kombinasi kedua hormon ini dapat membuat kita merasa nyaman dan termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain.
Implikasi bagi Hubungan Sosial yang Sehat
Pemahaman tentang neurokimia koneksi dapat membantu kita membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan lebih kuat. Misalnya, kita dapat mencoba untuk meningkatkan tingkat oksitosin dan dopamin kita dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang kita cintai, melakukan kegiatan yang kita sukai bersama, dan dengan melakukan hobi yang kita nikmati. Dengan melakukan hal-hal ini, kita dapat meningkatkan perasaan positif dan kedekatan, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kepercayaan dan empati. Pada akhirnya, hal ini dapat membantu kita membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan lebih kuat.
5. Fenomena Kehilangan: Ketika Sendiri Menjadi Sunyi
Ketakutan dan kesunyian yang tergambar dari sebuah fenomena kehilangan begitu nyata. Ketika diri yang dulu ramai dengan kehadiran kini menjadi sepi dan hanya ditemani oleh bayang-bayang kenangan, di saat itulah manusia menyadari bahwa dirinya tidak dapat hidup sendiri.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Kehilangan orang yang dicintai, sahabat, atau bahkan hewan peliharaan dapat meninggalkan lubang yang besar dalam hidup kita. Lubang yang sulit untuk diisi dan seringkali membuat kita merasa hampa dan kesepian.
Fenomena kehilangan tidak hanya terjadi pada kehilangan fisik, tetapi juga kehilangan emosional. Ketika kita merasa kehilangan kepercayaan, kehilangan harapan, atau kehilangan jati diri, kita juga mengalami perasaan kesunyian dan keterasingan yang mendalam. Kehilangan-kehilangan ini dapat membuat kita merasa tidak berharga dan tidak dicintai.
Jenis Kehilangan | Dampak Psikologis | Strategi Mengatasi |
---|---|---|
Kehilangan Orang yang Dicintai | Depresi, kesedihan, perasaan bersalah, dan kemarahan | Berbicara dengan teman atau konselor, bergabung dengan kelompok pendukung, menjaga rutinitas harian, dan berolahraga |
Kehilangan Pekerjaan | Kecemasan, stres, dan kehilangan harga diri | Perbarui resume, hubungi teman dan keluarga untuk mencari peluang kerja, dan pertimbangkan untuk memulai usaha sendiri |
Kehilangan Rumah | Trauma, rasa tidak aman, dan kehilangan identitas | Cari tempat tinggal sementara, hubungi organisasi bantuan kemanusiaan, dan bergabunglah dengan kelompok masyarakat yang ada |
Kehilangan Kesehatan | Ketakutan, kemarahan, dan kehilangan kendali | Ikuti pengobatan medis, bergabung dengan kelompok pendukung, dan pertimbangkan terapi fisik atau okupasi |
6. Perspektif Spiritual dan Filosofi Tentang Kebersamaan
Dalam setiap lini kehidupan manusia, selalu ada ikatan kebersamaan yang terjalin. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dari sudut pandang spiritual dan filosofi, kebersamaan memiliki makna yang lebih mendalam.
Secara spiritual, kebersamaan dipandang sebagai cerminan dari sifat kasih tuhan terhadap ciptaan-Nya. Ketika manusia hidup berkelompok, mereka saling berbagi kasih sayang, dukungan, dan pertolongan. Ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan untuk saling membutuhkan dan saling mengasihi.
Dalam sudut pandang filosofi, kebersamaan merupakan wujud dari eksistensi manusia. Manusia adalah makhluk yang berakal budi dan memiliki kesadaran. Ketika mereka hidup berkelompok, mereka saling berinteraksi dan bertukar pikiran. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Dalam kebersamaan, manusia juga belajar tentang nilai-nilai moral dan etika yang penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Kebersamaan juga merupakan sumber kekuatan dan keberanian bagi manusia. Ketika manusia hidup berkelompok, mereka saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Ini membuat mereka lebih mampu menghadapi tantangan hidup dan mencapai tujuan-tujuan mereka. Selain itu, kebersamaan juga dapat menciptakan rasa aman dan damai dalam hati manusia.
7. Bagaimana Budaya Membentuk Interaksi Antar Manusia
Budaya memainkan peran penting dalam membentuk interaksi antar manusia. Budaya mengajarkan kita bagaimana berperilaku dalam situasi tertentu, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan bagaimana mengekspresikan diri. Budaya juga memengaruhi nilai-nilai dan keyakinan kita, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku kita.
?
- **Budaya mengajarkan kita tentang norma-norma sosial
Norma-norma sosial adalah aturan-aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku kita dalam masyarakat Budaya mengajarkan kita norma-norma sosial ini sejak kita masih kecil, dan kita belajar untuk mematuhinya agar diterima oleh masyarakat
- **Budaya mengajarkan kita tentang bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Budaya mengajarkan kita bahasa tertentu, dan kita belajar untuk berbicara dan memahami bahasa itu agar dapat berkomunikasi dengan orang lain
- **Budaya mengajarkan kita tentang nilai-nilai dan keyakinan
Nilai-nilai dan keyakinan adalah prinsip-prinsip moral yang kita anut. Budaya mengajarkan kita tentang nilai-nilai dan keyakinan tertentu, dan kita belajar untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan tersebut. Nilai-nilai dan keyakinan kita memengaruhi perilaku kita dan cara kita berinteraksi dengan orang lain
Budaya | Norma Sosial | Bahasa | Nilai dan Keyakinan |
---|---|---|---|
Indonesia | Saling menghormati, tidak berbicara kasar, tidak memotong pembicaraan orang lain | Bahasa Indonesia | Nilai kekeluargaan, nilai gotong royong, nilai musyawarah mufakat |
Jepang | Membungkuk saat bertemu orang lain, melepas sepatu sebelum memasuki rumah, tidak berbicara keras di tempat umum | Bahasa Jepang | Nilai kesopanan, nilai kehormatan, nilai kerja keras |
Amerika Serikat | Berjabat tangan saat bertemu orang lain, berbicara langsung dengan lawan bicara, tersenyum ketika berbicara dengan orang lain | Bahasa Inggris | Nilai individualisme, nilai kebebasan, nilai demokrasi |
8. Dampak Positif dari Hubungan Sosial terhadap Kesehatan Mental
Hubungan-hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi dan jalin dengan baik, terkhusus lagi yang bersifat dekat, dapat berdampak positif pada kalibrasi atau keselarasan suasana hati kita. Mereka yang memiliki hubungan dekat yang saling memotivasi, manfaat-bermanfaat yang mereka dapatkan meliputi: layanan/memperhatikan diri secara berkelanjutan, psikososial dan spiritual dari posisi orang lain, piknik rejuvenasi mental, teman tempat curhat yang dapat membagi pendapat/nasihat paling jujur tanpa perlu khawatir diprotes jika kita tidak setuju/kesal sehingga bisa berjalan lebih segar dan lapis pikiran!
Mendampingi Yang Baiknya Harusnya Sepanjang Zaman
Orang-orang yang kita sayangi sebagai pasangan dan/0atau sahabat mungkin juga pernah, sedang atau akan, dan barangkali akan terus berharap menjadi bagian dari eksistensi diri kita. Kita mungkin juga bisa menjangkau (dan harapan baiknya: mengharap) predikat yang smcm seperti itu dari mereka tentang diri kita. Berbagi kebaikan, kedewasaanku, dan kelemahan diantara orang-orang yang kita sayangi berkemungkinan besar membuat kita lebih bisa nyaman terhadap aspek-aspek selain tubuh fisik kita yang mungkin/suka/sering dibuka, di ekspos saat kita sedang bersama mereka, ini yang kira- kira banyak berkaitan dengan dampak positif pada mental kita dan mental mereka, antar satu atau banyak-ke hubungan dua arah atau kita sebut mengasihin dan sayangkan.
Relasinya Masalah Kepercayaan Efektak Sesuai Riset
Walau saat ini pemahaman ini bisa disubmit sebagai anggapan umum saja, tapi benengnya, penelitian menunjukkan bawah kepedualian, parameter sebuah pengorbanan tanpa pamrih, rasa cinta, dan keperkaan akan lemahnya mental perasaan sok paling keren/bisa-terbeban dari kendalian ontologis diri, pada shit-ton mengindikasikan kemungkinan besar bahwa ikit ada pada semua proses/momen dia dan ini di hubungan kita. Tanpa memedulikan apakah itunya itu dalam kontek kerjasama atau persoalan orang banyak, posisi-posisi pikiran “kirain respekan” dari teman/duo/konco/partner secara tiba dan lagkan menyediakan landasan yang kokoh untuk ketetapan hati dan keselamatan moral kita untuk memaknakan kenyataan dari apa yang sedang terjadi.
Melarang Keras Kesendirian Mental Cukup Tak Mulia
Tak hanya itu, mulai masuknya pertengahan siau abad 20, sendirian dipandang sebagai tindakan berbahaya nyolokin mental dari posisi titik manusia yang ideal, terutama saat orang ga bisa lagi bertulak-tulak, mempertemukan diri, saat kita berada di detik-detik penentu tentang ingin rehat-sehat atau malah meneruskan kembali. Sementara, di satu sisi, evakuasi dari didrikan lingkungan ramai kali ini yang telah dan akan datang, memiliki influencer kuat mendidik kita untuk menjadi individu-individu yang lebih otonom (tak perlu disalah artikan-bisa-berbeda karena ini soal ideologi), dengan mempermenangkan gaya pikir individualis kita atas privilese kultural saat treatment melindungi, menjaga, mensuplai nafkah, bercerita, дан menjaga orang lain, banyak diantara kita yang masih berada di cela-celanya, terpenjara diantara prinsip logis berjuang dan masa akan gemilang (khusus) yang tanpa permisi selagi ada sekilo lebih banyak orang lainnya yang sejenak tapi terblokir oleh kesimpulan terbaru tanpa bekas.
Rank | Kategori Gaya Kejiwaan yang Terdampak | Dampak pada Kesehatan Mental |
---|---|---|
1 | Mind yang positif | Apa lagi? Yang ngasih kok alam pikiran kita |
2 | Gampang hijrah ke fit mental | Pasti gemetar atas tekanan kejural |
3 | Bisa skizo bukan mendua | Walah jasanya braderan ah mblozin |
4 | Sory simpul jepitan | Nanganin beres asas enta malas |
5 | Men-trigger social life disangka | Pelakunya akhirannya selalu lebih ngeh |
9. Membangun Jaringan yang Sehat: Tantangan dan Rekomendasi
**Tantangan Membangun Jaringan yang Sehat**
Membangun jaringan yang sehat bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang umum dihadapi:
- Kurangnya Kepercayaan: Kepercayaan merupakan kunci dalam membangun hubungan yang kuat. Namun, membangun kepercayaan membutuhkan waktu dan usaha. Ketika kita bertemu dengan orang baru, kita sering kali merasa ragu dan waspada. Hal ini mempersulit kita untuk membuka diri dan membangun hubungan yang lebih dalam.
- Perbedaan Budaya dan Bahasa: Dunia ini terdiri dari berbagai macam budaya dan bahasa. Ketika kita bertemu dengan orang dari budaya atau bahasa yang berbeda, kita mungkin menghadapi tantangan dalam berkomunikasi dan memahami satu sama lain. Hal ini dapat mempersulit kita untuk membangun hubungan yang kuat.
- Kesibukan: Di zaman yang serba cepat ini, banyak orang yang merasa sibuk dan tidak memiliki waktu untuk membangun jaringan. Kita sering kali lebih fokus pada pekerjaan dan keluarga, sehingga kita melupakan pentingnya membangun hubungan dengan orang lain.
- Ketakutan akan Penolakan: Banyak orang yang takut ditolak ketika mereka mencoba membangun jaringan. Mereka khawatir bahwa mereka akan dinilai atau dikritik. Hal ini dapat membuat mereka ragu untuk melangkah keluar dari zona nyaman mereka dan bertemu dengan orang baru.
Rekomendasi untuk Membangun Jaringan yang Sehat
Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, membangun jaringan yang sehat adalah hal yang mungkin. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang dapat membantu Anda:
- Mulai dari diri sendiri: langkah pertama untuk membangun jaringan yang sehat adalah dengan mengubah diri sendiri. Bersikaplah terbuka dan ramah terhadap orang lain. Cobalah untuk memahami perbedaan budaya dan bahasa. Jadilah pendengar yang baik dan tunjukkan minat yang tulus pada orang lain.
- Keluar dari zona nyaman: jangan takut untuk melangkah keluar dari zona nyaman Anda dan bertemu dengan orang baru. Hadiri acara-acara sosial, bergabung dengan klub atau organisasi, dan terlibat dalam aktivitas yang Anda sukai. Semakin banyak Anda bertemu dengan orang baru, semakin banyak peluang Anda untuk membangun hubungan yang kuat.
- Gunakan media sosial: media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk membangun jaringan. Gunakan platform seperti LinkedIn, Facebook, dan Twitter untuk terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda. Ikuti halaman dan grup yang relevan, dan jangan ragu untuk terlibat dalam diskusi.
- Jangan takut untuk meminta bantuan: jika Anda merasa kesulitan membangun jaringan, jangan takut untuk meminta bantuan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau mentor Anda. Mereka mungkin dapat memberi Anda dukungan dan saran yang Anda butuhkan.
Dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasi di atas, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk membangun jaringan yang sehat. Jaringan yang kuat dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Q&A
pertanyaan: Kenapa manusia tidak bisa hidup sendiri?
Jawaban: Karena manusia adalah makhluk sosial. Kita butuh orang lain untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang. Kita butuh orang tua untuk merawat kita saat kita kecil, kita butuh teman untuk bermain dan belajar, kita butuh pasangan untuk berbagi cinta dan kasih sayang, dan kita butuh masyarakat untuk mendukung dan melindungi kita.
pertanyaan: Apa saja dampak negatif dari hidup sendiri?
Jawaban: Banyak! Hidup sendiri bisa membuat kita merasa lonely, terisolasi, dan tidak berdaya. Kita bisa kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, dan kita bisa menjadi lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan. Kita juga bisa kehilangan keterampilan sosial dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
pertanyaan: Apa saja manfaat dari hidup bersama orang lain?
Jawaban: Ada banyak manfaat dari hidup bersama orang lain! Kita bisa saling mendukung dan melindungi, kita bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan, dan kita bisa belajar dari satu sama lain. Kita juga bisa merasa lebih dicintai dan diterima, dan kita bisa memiliki kehidupan yang lebih bahagia dan lebih produktif.
pertanyaan: Apa maksudnya manusia disebut sebagai makhluk sosial?
Jawaban: Maksudnya adalah manusia diciptakan untuk hidup bersama orang lain. Kita tidak bisa bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang tanpa bantuan orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan sosial kita.
pertanyaan: Kenapa kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan sosial kita?
Jawaban: Kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan fisik kita seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian. Kita juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional kita seperti cinta, kasih sayang, dan dukungan. Dan kita juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sosial kita seperti komunikasi, interaksi, dan kerja sama.
Sebagai Kesimpulan
Manusia, makhluk sosial yang diciptakan untuk hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Kita tidak bisa hidup sendiri, kita membutuhkan orang lain untuk berbagi cerita, untuk tertawa, untuk menangis. Kita membutuhkan orang lain untuk melengkapi hidup kita, untuk membuat kita merasa utuh.
So, jangan pernah takut untuk membuka diri kepada orang lain. Jangan pernah takut untuk berbagi cerita, untuk tertawa, untuk menangis. Jangan pernah takut untuk meminta bantuan, jangan pernah takut untuk memberikan bantuan. Kita semua manusia, kita semua butuh satu sama lain.